Pages

Labels

Senin, 18 Oktober 2010

Buta Karena Migrain, Hanya Bisa Lihat Warna Pelangi

Share

a

London, Umumnya orang yang mengalami kebutaan hanya bisa melihat warna gelap atau hitam. Tapi ada satu buta yang penderitanya hanya bisa melihat warna-warna pelangi. Buta seperti ini diakibatkan oleh migrain.

Seperti yang dialami Danielle Burton gadis usia 19 tahun menderita Persistent Migraine Aura. Setiap gambar yang dilihatnya seperti warna pelangi dalam bentuk turunnya salju di depan matanya.

Kebutaan yang dialami gadis itu berawal dari sakit migrain. Padahal selama ini orang hanya tahu bahwa migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang hanya menyerang sebagian kepala saja. Tapi tidak bagi Danielle Burton, migrain yang dialaminya justru mengganggu penglihatannya.

Sebelum terjadi gangguan penglihatan, Danielle mengalami migrain yang sangat buruk lalu tiba-tiba ia kehilangan penglihatan pada mata sebelah kanannya. Penglihatannya bukan menjadi hitam melainkan warna biru dan ungu seperti awan.

"Saya pergi ke klinik dan mereka mengira itu hanya migrain, tapi keesokan harinya tidak juga membaik. Saat saya sedang mandi, tiba-tiba penglihatan saya hilang sepenuhnya, saya harus keluar dari kamar mandi dengan terhuyung-huyung," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Senin (29/3/2010).

Jika ada gambar yang menunjukkan cuaca cerah ditunjukkan pada Burton, maka gambar yang dilihatnya berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain. Gadis 19 tahun ini seolah-olah melihat dunia melalui lensa kaleidoskop.

Beberapa kali Danielle dapat melihat bentuk, meskipun bentuk tersebut terlihat kabur dan seperti televisi statis. Kondisi terburuknya adalah saat ia hanya melihat warna flourescent awan yang berwarna biru dan ungu, hal ini benar-benar membuatnya menjadi buta.

"Selama 19 tahun saya dapat melihat segala sesuatunya dengan sempurna dan bahkan tidak menyadari betapa berharganya sebuah penglihatan. Saya tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya, karena semua keluarga saya sangat sehat," ujar Danielle.

Kasus yang dialami oleh Danielle adalah salah satu migrain yang terburuk, karena setiap saat warna-warna cerah tersebut selalu ada dalam penglihatannya. Bahkan saat ia menutup mata, warna tersebut tetap ada.

Hasil scan menunjukkan tidak ada masalah dengan kondisi matanya. Hingga akhirnya pada bulan Januari lalu dokter mengungkapkan bahwa ia menderita Persistent Migraine Aura yang menyebabkan pernglihatannya seperti salju (visual snow).

Dokter mengungkapkan kondisi ini disebabkan oleh adanya saraf di otak yang terjebak dalam suatu keadaan sehingga menimbulkan migrain secara terus menerus yang dapat menimbulkan gangguan.

Akibatnya seseorang tidak bisa melihat seperti layaknya orang normal, apapun yang dilihatnya akan disertai oleh warna berbeda dan seperti salju yang turun.

Kini Danielle menggunakan obat khusus untuk mencoba membantunya. Bulan lalu ia pernah merasakan melihat secara normal walaupun hanya satu jam saja.

"Saya sedang di depan cermin dan tiba-tiba saya bisa melihat bulu mataku. Kini saya menyadari kehilangan penglihatan adalah suatu hal yang sungguh mengerikan," ungkapnya.

Persistent migrain aura atau juga dikenal sebagai persistent aura tanpa miokard dapat didiagnosis bila ada gejala aura yang muncul secara terus menerus selama lebih dari seminggu, namun kondisi ini tidak disertai dengan munculnya bukti bahwa ada kematian sel-sel otak. Gejala yang timbul bisa pada salah satu mata saja atau keduanya.

Salah satu gejala yang khas dari kondisi ini adalah 'visual snow' yaitu melihat segala sesuatu seperti ada salju yang turun dengan berbagai warna seperti pelangi dihadapannya. Gejala ini bisa sementara tapi bisa juga menjadi permanen atau tetap.

Hingga kini belum dapat diketahui apa penyebab
dari persistent migrain aura. Beberapa ahli menyebutkan migrain yang parah menjadi penyebabnya namun dicurigai ada faktor lain yang mempengaruhinya. Namun penelitian mengenai persistent migrain aura masih sangat terbatas.

 

 

Sumber : www.detikhealth.com