Pages

Labels

Jumat, 18 Februari 2011

Hubble Tangkap Citra "Bayi" Bintang

Share
 
NASA, ESA dan Hubble Heritage
Galaksi NGC 2841 dalam citra yang diambil Teleskop Ruang Angkasa Hubble. Galaksi ini memiliki formasi bintang yang relatif rendah dibanding galaksi spiral lain. NGC 2841 adalah salah satu galaksi dekat galaksi kita yang dipilih dalam penelitian mengenai jenis lingkungan pembentukan bintang.
Teleskop antariksa Hubble berhasil menangkap citra bintang muda yang terbentuk di galaksi spiral bernama MGC 2841. Galaksi tersebut terletak di konstelasi Ursa Major, berjarak sekitar 36 juta tahun cahaya dari Bumi.
Citra tersebut ditangkap dengan empat filter berbeda pada Wide Field Camera 3 (WCF3) yang terdapat di teleskop Hubble. Panjang gelombang yang digunakan ada pada kisaran sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan mendekati sinar inframerah.
Dalam citra tersebut, cahaya bintang paling terang tampak di bagian tengah galaksi. Sementara itu, yang membentuk spiral keluar adalah debu yang menjadi siluet limpahan bintang paruh baya.
Citra juga menunjukkan bintang-bintang muda yang terlihat berwarna biru. Sementara itu, yang sedikit samar adalah emisi nebula yang tampak berwarna merah jambu, menandakan "bayi" bintang yang baru saja lahir.
Jumlah bintang muda di galaksi ini cukup banyak, tetapi di sedikit tempat saja gas hidrogen memacu terbentuknya bintang. Tampaknya bintang-bintang muda yang ada menghentikan proses pembentukan bintang lebih lanjut di area mereka lahir.
Citra NGC 1841 merupakan bagian dari studi untuk memahami dan mengidentidikasi proses pembentukan bintang di semesta. Para ilmuwan mengobservasi beragam lingkungan pembentukan bintang untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci. 
Contohnya, ilmuwan berusaha menjawab bagaimana karakter lingkungan pembentukan bintang bervariasi berdasarkan komposisi dan massa jenis gas. Ilmuwan juga berupaya menjawab apa yang memicu pembentukan bintang.
Ilmuwan mengatakan, pemicu pembentukan bintang belum begitu jelas pada tipe galaksi seperti NGC 2841. Dikatakan, NGC 2841 termasuk tipe galaksi flocculent spiral, salah satunya terlihat dari lengan spiral yang pendek.
Astronom saat ini menggunakan WCF3 untuk mempelajari wilayah pembentukan bintang. Target observasi adalah gugusan (cluster) bintang dan galaksi serta tingkat kelahiran bintang di galaksi aktif seperti Messier 82 hingga galaksi kurang aktif seperti NGC 2841.
WCF3 dipasang di teleskop Hubble sejak tahun 2009. Sementara Hubble adalah proyek bersama NASA dan ESA yang diluncurkan tahun 1990. Teleskop Hubble telah direparasi sebanyak lima kali dan diperkirakan tetap kuat hingga 2014.
Source : space.com

Kamis, 17 Februari 2011

Matahari Julurkan Lidah Api Terkuat

Share

Matahari menjulurkan lidah api pada tanggal 15 Februari 2011 lalu. Juluran lidah api yang terjadi tergolong dalam kelas X2 dan tergolong juluran terkuat yang pernah terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Lidah api adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang bisa melepaskan energi sebesar 6 x 10 (25) Joule. Lidah api ini dibagi dalam beberapa kelas berdasarkan kekuatannya, di mana yang terbesar adalah kelas X.

Lidah api bisa memengaruhi seluruh lapisan atmosfer matahari. Lidah api akan meningkatkan temperatur plasma hingga jutaan Kelvin, menghasilkan radiasi dari beragam panjang gelombang dan menyebabkan lontaran massa korona.

Lidah api terkuat yang terjadi kemarin berasal dari bintik matahari nomor 1158. Lidah api tersebut merupakan lidah api tertama dari siklus matahari saat ini (solar Cycle 24) yang dimulai 8 Januari 2008 lalu.

"Ini adalah lidah api terbesar yang terjadi sejak 6 Desember 2006," kata Phill Chamberlin, ilmuwan yang terlibat dalam proye Solar Dynamics Observatory NASA. "Kami terkejut ketika mengetahui ini adalah kelas X," lanjutnya.

Chamberlin mengungkapkan, lidah api kelas X kali ini akan diikuti oleh lidah api kelas X yang akan terjadi 2-4 tahun mendatang. Frekuensi terjadinya lidah api akan memuncak ketika mendekari siklus matahari maksimum.

Lontaran massa korona yang terjadi akibat lidah api ini akan mencapai bumi kurang lebih Kamis (17/2/2011) besok, antara 36-48 jam setelah lidah api terjadi. Lontaran massa korona bisa menyebabkan badai geomagnetik.

Gangguan badai matahari

Dampak badai geomagnetik sendiri takkan terlalu siginifikan. Kemungkinan yang terjadi adalah gangguan komunikasi satelit, gangguan sinyal GPS, gangguan jaringan listrik dan kemungkinan korosi pada jaringan bawah tanah.

Jika ada dampak lain, maka dampak ini justru tampak manis. Ketika lontaran masa korona sampai ke bumi, di belahan utara bumi akan muncul fenomena aurora borealis, tampak seperti semburat cahaya matahari dengan berbagai pola.

Sayangnya fenomena terakhir hanya bisa disaksikan jika berada di lintang tinggi. Lidah api matahari sendiri pertama kali diobservasi secara independen oleh Richard Hodgson pada tahun 1859.

Situs astronomi lokal, Langitselatan.com memberitakan bahwa Alfan Nasrulloh sempat mengamati fenomena lidah api ini dengan menggunakan teleskop radio JOVE di observatorium Bosscha.

"Observatorium Bosscha bisa terlibat aktif di radio (frekuensi rendah) untuk 'menyambut' siklus aktifitas matahari ke-24 dengan puncak aktifitas matahari sekitar 2012-2014 dalam bentuk solar patrol," demikian diberitakan situs itu.

Source : space.com edited by kompas.com

Jumat, 04 Februari 2011

NASA Temukan Tata Surya dengan 6 Planet

Share
Teleskop luar angkasa Kepler telah membuat penemuan menakjubkan. Lewat konferensi pers yang digelar NASA Rabu (2/2/2011) siang waktu Washington atau Kamis (3/2/11) dini hari WIB, hal utama yang diumumkan adalah bahwa Kepler telah menemukan lebih dari 1200 planet dengan 54 diantaranya potensial mendukung kehidupan.
Namun, di luar isu utama tentang penemuan planet yang bisa dihuni itu, Kepler menyimpan temuan lain yang tak kalah menakjubkan. Teleskop luar angkasa yang baru beroperasi tahun 2009 ini menemukan sebuah tata surya baru beranggotakan 6 buah planet. Seluruh planet mengorbit satu bintang induk yang dinamai Kepler 11.
Tata surya baru itu berjarak 2000 tahun cahaya dari bumi. Tata surya ini unik sebab merupakan tata surya pertama yang memiliki jumlah planet transit lebih dari 3. Dalam konferensi pers yang digelar, NASA mengatakan, "Ini adalah grup terbesar planet transit mengorbit satu bintang induk yang pernah ditemukan di luar tata surya kita."
Planet transit secara sederhana bisa dikatakan sebagai planet yang memiliki jarak orbit sangat dekat dengan bintangnya. Ketika planet tersebut melintas di muka bintang, maka planet itu akan tampak seolah-olah sedang singgah atau transit di sana. Dalam tata surya kita, tak jarang ditemui fenomena transit Merkurius saat planet tersebut melintasi Matahari. Proses transit secara sederhana adalah "gerhana".
Temperatur seluruh planet lebih panas dari Venus, sekitar 400 hingga 1400 derajat Fahrenheit. Para astronom mengungkapkan, seluruh planet yang mengorbit Kepler 11 memiliki ukuran lebih besar dari bumi. Rentang ukurannya sekitar 2 hingga 4,5 kali massa bumi. Planet yang terbesar diperkirakan memiliki ukuran setara dengan Uranus atau Neptunus. Keseluruhannya ditemukan dengan cara melihat peredupan cahaya bintang induk saat planet melintasi wilayah antara bintang dan teleskop.
Keunikan lain tata surya baru ini adalah arsitekturnya. Anggota tata surya Kepler 11 terdiri atas planet-planet tersusun kompak, memadati area di dekat bintang induk. Sebanyak 5 planet seolah mengumpul saling berdekatan sementara 1 lainnya tampak "terpental" karena sedikit terpisah. Planet terdekat adalah Kepler 11-b yang jarak dengan bintang induknya 10 kali lebih dekat dari jarak Bumi-Matahari. Sementara planet terjauh adalah Kepler 11-g yang jarak dengan bintang induknya 1/2 jarak Bumi-Matahari.
Sejauh ini, belum diketahui adanya tata surya dengan arsitektur sedemikian unik. Sebanyak 5 planet yang seolah mengumpul adalah Kepler 11-b, Kepler 11-c, Kepler 11-d, Kepler 11-d dan Kepler 11-e. Sementara, planet yang sedikit terpental adalah Kepler 11-g. Seluruhnya merupakan planet yang terdiri atas campuran batuan, gas dan mungkin air.
Planet Kepler 11-d, Kepler 11-e dan Kepler 11-f mempunyai jumlah gas ringan yang signifikan, menandakan bahwa ketiganya baru terbentuk dalam jangka waktu beberapa juta tahun terakhir. Seluruh planet memiliki waktu revolusi antara 10-47 hari.
Dengan penemuan tata surya baru ini, Kepler semakin memantapkan posisinya sebagai teleskop luar angkasa unggulan masa kini. Prediksi Geoff Marcy, astronom dari University of California di Berkeley, pada tahun 2020 Kepler akan menemukan setidaknya 10.000 planet. Sementara pada tahun 2030, jumlahnya temuannya bisa bertambah 20.000 lagi. Hingga konferensi NASA kemarin, Kepler telah menemukan 1235 planet.
(International Business Times, Daily Mail, Space.com, Nasa)

Kamis, 03 Februari 2011

3 Gaya Marah Manusia dan Akibatnya

Share

Kemarahan adalah salah satu emosi yang paling sering dirasakan oleh seseorang jika menghadapi suatu perbedaan. Meski begitu tidak semua kemarahan itu sama, karena ada 3 gaya marah yang dialami oleh seseorang.

Hampir sebagian besar orang tidak menyukai amarah dan mengembangkan beberapa cara untuk mengatasinya. Kemarahan yang timbul tidak selalu berupa ledakan emosi, tapi kadang jauh lebih halus dan berbahaya.

Kemarahan adalah reaksi alami ketika seseorang merasa dikhianati, kecewa, frustasi, dilecehkan, sakit hati, diabaikan dan tidak dihormati. Terkadang seseorang memiliki gaya marah yang berbeda tergantung tempat dan waktunya.

Ada 3 gaya utama yang biasanya diekspresikan seseorang ketika sedang marah, seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu (2/2/2011) yaitu:

Kemarahan yang cepat dan temperamen (agresif)
Emosi ini akan cepat meletus ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya atau ada yang salah, dan merupakan jenis kemarahan yang paling jelas. Emosi kemarahan ini biasanya muncul di wajah dan bersifat agresif.

Akibat yang timbul dari gaya marah seperti ini secara fisik adalah rasa panas di leher atau wajah, detak jantung yang cepat, mondar-mandir, berkeringat terutama di telapak tangan, gemetar, bertindak kasar, mulai berteriak, menjerit atau menangis.

Sedangkan akibat yang timbul secara emosi adalah merasakan marah, sebal, kadang di luar kontrol atau kendali dan cemas.

Kemarahan yang tersembunyi di dalam (pasif)
Seseorang akan tetap tampak menyenangkan dan bahkan santai dari luar karena ia menyembunyikan rasa amarah yang sebenarnya. Wajah pasif kemarahan ini sering menyebabkan masalah kesehatan yang serius akibat rasa amarah yang terpendam.

Akibat yang timbul dari gaya marah pasif secara fisik adalah orang yang sedang marah akan menjauh dari situasi, menggosok kepala, menjadi diam, mengisolasi, perilaku kompulsif terhadap makanan, belanja atau seks serta fantasi pembalasan dendam.

Sedangkan akibat yang timbul dari sisi emosi adalah seseorang mungkin akan merasa kesal, takut, didominasi, lemah, tertekan dan rasa bersalah.

Kemarahan pasif-agresif
Jenis ini yang paling sering membuat ekspresi kemarahan frustasi dan dibutuhkan waktu untuk mengenalinya. Seseorang akan tampak tenang dan biasa saja seakan-akan tidak terjadi apa-apa, tapi pada kondisi tertentu ia akan menyendiri dan meluapkan emosinya.

Akibat yang timbul dari gaya marah ini secara fisik adalah terlihat seseorang yang mengeraskan rahang atau menggertak gigi, sakit kepala, sakit perut, melukai diri sendiri seperti menggigit kuku atau membenturkan kepala, detak jantung meningkat, pusing, mulai menangis serta perilaku kompulsif untuk makan, belanja, bersih-bersih atau seks.

Sedangkan akibat yang timbul secara emosi adalah merasa membenci diri sendiri, bodoh, merasa buruk, tertekan, sedih dan bersalah.

Cara meredam marah

Berbagai cara bisa dilakukan untuk meredamkan amarahnya. Cara yang bisa dilakukan antara lain:

   1. Minum air putih
   2. Menarik napas dalam
   3. Mencoba mengalihkan perhatiannya dengan hal hal lain yang lebih menarik
   4. Menuliskan perasaannya di secarik kertas lalu dirobek dan dibuang.

 

Source : detikhealth.com