Citra tersebut ditangkap dengan empat filter berbeda pada Wide Field Camera 3 (WCF3) yang terdapat di teleskop Hubble. Panjang gelombang yang digunakan ada pada kisaran sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan mendekati sinar inframerah.
Dalam citra tersebut, cahaya bintang paling terang tampak di bagian tengah galaksi. Sementara itu, yang membentuk spiral keluar adalah debu yang menjadi siluet limpahan bintang paruh baya.
Citra juga menunjukkan bintang-bintang muda yang terlihat berwarna biru. Sementara itu, yang sedikit samar adalah emisi nebula yang tampak berwarna merah jambu, menandakan "bayi" bintang yang baru saja lahir.
Jumlah bintang muda di galaksi ini cukup banyak, tetapi di sedikit tempat saja gas hidrogen memacu terbentuknya bintang. Tampaknya bintang-bintang muda yang ada menghentikan proses pembentukan bintang lebih lanjut di area mereka lahir.
Citra NGC 1841 merupakan bagian dari studi untuk memahami dan mengidentidikasi proses pembentukan bintang di semesta. Para ilmuwan mengobservasi beragam lingkungan pembentukan bintang untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci.
Contohnya, ilmuwan berusaha menjawab bagaimana karakter lingkungan pembentukan bintang bervariasi berdasarkan komposisi dan massa jenis gas. Ilmuwan juga berupaya menjawab apa yang memicu pembentukan bintang.
Ilmuwan mengatakan, pemicu pembentukan bintang belum begitu jelas pada tipe galaksi seperti NGC 2841. Dikatakan, NGC 2841 termasuk tipe galaksi flocculent spiral, salah satunya terlihat dari lengan spiral yang pendek.
Astronom saat ini menggunakan WCF3 untuk mempelajari wilayah pembentukan bintang. Target observasi adalah gugusan (cluster) bintang dan galaksi serta tingkat kelahiran bintang di galaksi aktif seperti Messier 82 hingga galaksi kurang aktif seperti NGC 2841.
WCF3 dipasang di teleskop Hubble sejak tahun 2009. Sementara Hubble adalah proyek bersama NASA dan ESA yang diluncurkan tahun 1990. Teleskop Hubble telah direparasi sebanyak lima kali dan diperkirakan tetap kuat hingga 2014.